Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa tengah yang sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan. Dengan luas hanya 984,68 Km2, daerah ini berpenduduk lebih dari 750 ribu jiwa.
Dilihat dari komposisi PDRB, Kabupaten Wonosobo merupakan daerah agraris. Hampir setengah dari PDRB daerah ini disumbang oleh sektor pertanian. Sedangkan pada sektor pertanian sendiri, peran tanaman bahan makanan amat besar, yaitu lebih dari 78 persen dari keseluruhan nilai pertanian.
Ubi kayu dan jagung merupakan tanaman bahan makanan andalan Kabupaten Wonosobo. Produksi ubi kayu dan jagung dari daerah ini berada diposisi kesepuluh dan keenam di tingkat Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan produksi padi, meskipun tidak signifikan ditingkat propinsi, namun dibanding ubi kayu dan jagung dan tanaman bahan makanan lainnya, merupakan yang tertinggi. Kecamatan yang cocok dijadikan klaster tanaman bahan makanan adalah Selomerto, Kertek, Kepil, Kaliwiro, Leksono, dan Watumalang.
Sayur-sayuran juga merupakan andalan Kabupaten Wonosobo, terutama kubis, kentang, dan bawang daun. Produksi kubis dan kentang daerah ini merupakan kedua terbesar di Jawa Tengah setelah Kabupaten Banjarnegara. Sedangkan produksi bawang daun merupakan yang terbesar di Jawa Tengah. Sementara kecamatan yang cocok untuk dijadikan klaster sayur-sayuran adalah Kecamatan Kejajar, Garung, Kertek, dan Kalikajar.
Kabupaten Wonosobo juga merupakan daerah penghasil buah-buahan, terutama salak. Dengan Produksi sebesar 39.152 kwintal, salak merupakan andalan daerah ini dan menempati tiga besar di Jawa Tengah setelah Banjarnegara dan Magelang. Konsentrasi produksi salak terdapat di Kecamatan Leksono dengan produksi sebesar 23.597 kwintal.
Kabupaten ini juga menghasilkan produk peternakan. Populasi ternak di daerah ini antara lain Sapi Potong 34.539 Ekor, Kerbau 3.752 ekor, Domba 132.747 ekor, Kambing 105.495 ekor, Ayam Kampung 642.965 ekor, dan Ayam Ras 150.161 ekor.
Pada kegiatan perdagangan, terdapat beberapa komoditi yang telah berhasil menembus pasar dunia. Dari aktivitas perdagangan ini dihasilkan devisa sebesar US $ 15.301,74. Kayu olahan merupakan komoditi dengan nilai ekspor tertinggi, yaitu US $ 10.752,45. Komoditi lainnnya adalah makanan olahan dengan nilai ekspor US $ 3.519,13, teh hitam 926,18, dan Nata De Coco senilai US $ 103,98.
Sumber:
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Wonosobo
Sumber Gambar:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonosobo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar