Pukul 5 sore,layaknya kota besar pasti rame karena hirukpikuk orang-orang yg bubaran kantor atau pulang kerja. Tapi,hal itu beda banget dengan kota wonosobo. Jam 5 hirukpikuk kegiatan kota sudah mulai kendor. Lapak2 mie ayam,konter Hp juga sudah mulai ditutup. Sebentar lagi kabut datang.
Tepat pukul 7malem, kota ini sudah sepi senyap. Orang tidak canggung mengenakan sarung atau syal di leher untuk menahan embun dingin yg menusuk hingga tulang.
Wonosobo ga hanya itu..
Mau tehe..???
Kurang lebih saya sudah menghabiskan 4 bulan dikota ini,kota yg kecil. Kita muter pake motor 2jam juga sudah puas dengan warna kota wonosobo. Aneh juga,saya punya kantor dibali dan mumbai..tapi semua di lakukan dibilik salah satu warnet di wonosobo. Dan saya ga habis pikir,orang malah bondong2 keluar dr kota wonosobo..hahha. Kota wonosobo punya beberapa hal yg unik….semoga ulasan saya bisa jadi referensi sampeyan buat main-main ke wonosobo.
Alun-alun wonosobo
Kata orang,klo main kejogja ga main kemalioboro itu namanya belom ke jogja. Nah sama juga kalo ke wonosobo,kalo ga mendarat atau makan jagung bakar sambil minum wedang jahe..itu namanya belom ke wonosobo. Sebagi catatan saja,alun-alun wonosobo adalah alun-alun yg paling bersih yg pernah saya jumpai. Rumputnya masih terawat secara profesioanl dan dilengkapi tempat duduk2. Tidak hanya itu,buat netter..lokasi alun-alun wonosobo free hostspot 24jam nonstop. Bahkan jika beruntung,banyak sekali wi-fi yg bocor. So…internet di wonosobo turah2…!!!
Carica
Banyak orang menyebutnya dengan pepaya,tumbuh hanya di daerah tropis. Beda dengan pepaya,buah ini hanya tumbuh dan bisa berbuah didaratan tinggi. Nah dieng adalah kawasan dataran tinggi cocok banget tumbuh dan berkembang. Anehnya,sampe saat ini aku belom nemu carica yg di budidaya. Carica hanya tumbuh bak rumput dan dibiarkan begitu saja. Carica tidak kurang enak jika di makan dalam kondisi matang seperti layaknya pepaya. Orang wonosobo meng-angkat buah ini dengan bungkusan yg lebih kreatif,maka munculah “manisan carica”. Oleh2 khas wonosobo yg bisa dijumpai dipusat2 oleh2 atau toko2 klontong diwonosobo. So,klo ente lihat manisan carica..semoga inget postingan saya ini.
Teh curbang
Kota ini emang aneh,dimana hal sulit adalah menemukan es teh ! diwonosobo emang es teh tidak di haramkan,tapi bener2 susah menemukan minuman yg bisa menyegarkan tenggorokan ini. Nah,paling sering dijumpai adalah Teh Curbang [red-mancur langsung abang/mancur langsung merah]. Rasa teh curbang bener2 beda,agak2 sepet,pait dan legit. Teh ini di produksi dari kawasan perkebunan teh tambi. Di warung atau pos ojek,teh curbang dan tempe kemul adalah menu wajib untuk menghangatkan badan. Sebab tahu sendiri,kabut di wonosobo bisa turun kapan saja. So..sebelom kamu mati..atau meninggal dunia…cobalah teh curbang..!!
Kentang
Selain pangalengan yg punya produksi kentang yg bisa ton2an, daratan tinggi dieng adalah salah satunya. Gunung2 di sulap jadi lahan kentang,boleh percaya boleh ga…jumlah produksi kentang dr dieng kurang lebih 100ton/hari. Kentang dari dieng punya daya tahan yg cukup dibanding kentang dari wilayah lain,karena kadar air yg tinggi dan juga kentang dari dieng ukurannya relatif besar2. Dan jenis kentang ini di sebut kentang granola. Ini saya sertakan foto saat masa nanam,itu di daerah garung-dieng bawah.
Candi dieng & Telaga warna :
Ga seperti candi-candi pada umumnya,kita kalo main ke candi pasti puanass. Beda dengan suasana candi didieng,kabut yg turun2 di lembah2 dan area perkebunan kentang membuat suasana berada di atas awan. Tidak jarang,kabut jam 12 siang langsung mendarat dengan sukses.
Candi di sini ada beberapa dan letaknya pisah2,maap..saya bukan ahli candi..jadi kurang etis kalo ngasih info soal candi. Tapi,pada dasarnya..keran kok. Ndak hanya itu,kawasan ini juga ada bbrp sumber gas alam yg digunakan untuk pembangkit listrik. Dan ada juga semburan gas yg ada muncul di kawasan danau,maka akan terlihat airnya ijo. Maka di sebutlah telaga warna. Asli..rugi banget kalo ga main ke sini.
Mitos :
Kebudayaan dieng juga aneh dan unik,contoh simpelnya..saat masa panen,ada bbrp hari pantangan.Misal hari selasa wage itu dilarang manen kentang. Atau rabu kliwon itu dilarang nanam kentang. Hal2 seperti itu masih bertahan sampe sekarang. Dan lucunya,di daerah kawasan candi dieng ada 7 orang yg bertapa [red-topo/semedi]. Kata warga di situ,orang yg semedi tadi kurang lebih sudah 27 tahun. Dan ada yg lucu,ada orang yg sedang semedi di pinggir jalan. Akhirnya pihak warga setempat memberi tenda [red-lihat gambar].
Wah,saya bukan orang asli dieng atau wonosobo..tapi,saya begitu suka dengan kultur dan budaya orang wonosobo..sederhana..ritme hidupnya teratur dan yg paling penting ADALAH HAWAHNYA SEJUKK..!!!
Mau traveling ke wonosobo..???
Contact2 aja ya..????
Salam
Pepeng
eScoret
Sumber :
http://escoret.net/blog/?p=1195
10 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar