Senin, 05 April 2010

Mensederajatkan Dieng dengan Genting Highlands

Genting Highland yang merupakan puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa di Malaysia menjadi tempat resort yang amat terkenal di dunia. Berada di perbatasan negara bagian Pahang dan Selangor Genting Highland dapat dicapai dengan satu jam berkendara roda empat dari Kuala Lumpur. Di sana kita dapat memanfaatkan kereta gantung Genting Skyway (yang saat ini merupakan yang tercepat di dunia dan terpanjang di Asia Tenggara) sembari menyaksikan pemandangan pegunungan Titiwangsa.

Keindahan Dieng Saja Tidak Cukup
Saya jadi merasa sangat iri sekaligus tidak habis pikir terhadap dunia pariwisata negeri kita ketika saya berkunjung ke Genting Highland, dan pikiran saya menerawang jauh membandingkan dengan kondisi Dieng. Mengapa dengan kondisi geografis yang hampir sama, bahkan Dieng memiliki keunggulan wisata historis dengan candi-candi dan juga aneka keunikan alamnya, tak mampu untuk sejajar dengan Genting Highland sebagai tujuan wisata?

Ternyata keunggulan Genting Highland yang didirikan oleh Lim Goh Tong dari Fujian, China di awal tahun 1960-an, dan tidak dimiliki oleh Dieng, ada pada sarana dan prasarana penunjang yang menjadikan wisatawan betah untuk tinggal dan menghamburkan uangnya di Genting Highland.

Sehingga, bisa dikatakan objek wisata yang indah saja tidak cukup, namun perlu pula fasilitas penunjang lainnya. Karena di Genting Highland, terdapat beberapa hotel seperti Hotel Genting, Hotel Highlands, Hotel Resort, Hotel Theme Park, Awana Genting, dan Hotel First World yang tentu saja menjadikan wisatawan betah untuk berlama lama berwisata di sana. Bahkan, Hotel First World yang nota bene dibangun diketinggian 2000 meter diatas permukaan laut, memiliki 6.118 kamar, yang menjadikannya sebagai hotel kedua terbesar di dunia saat ini. Bandingkan dengan Dieng, bahkan Hotel kelas melati pun jarang kita temukan.

Fasilitas lain yang ada di sana dan menjadi tujuan utama wisatawan adalah keberadaan theme park, lapangan golf, mal perbelanjaan, simulator sky diving, hall konser dan masih banyak lagi. Sebuah hal yang tak pernah kita jumpai di Dieng. Maka tidaklah mengherankan jika Genting Highlands dipilih menjadi World's Leading Casino Resort in Nov 2005 oleh World Travel Awards.

Perbandingan di atas tentu saja menjadikan derajat dataran tinggi Dieng jauh berada di bawah Genting Highland. Sehingga, kesimpulan saya, Dieng sebenarnya mempunyai potensi yang sama untuk dijadikan pariwisata yang berkelas dunia laiknya Genting Highland. Dengan syarat tentunya, Dieng harus memiliki fasilitas-fasilitas sebagaimana yang genting Highland miliki guna “menawan” para wisatawan untuk berlama-lama menghabiskan uangnya.

Jika melihat potensi yang begitu besar pad objek wisatya Dieng, seharusnya pemerintah tidak segan-segan untuk mengucurkan investasinya dibidang pariwisata ke Dieng. Atau, jika memang tidak mampu, pihak swasta seharusnya juga mampu digandeng untuk bersama-sama mewujudkan sektor pariwisata berkelas dunia. Bahkan jika kita melihat segi workable-nya, Dieng untuk dikembangkan dan dibangun sarana dan prasarananya, akan lebih mudah ketimbang Genting Highland yang topografinya relatif lebih curam.

Hanya saja, adakah kemauan para pemangku kebijakan di dua daerah tersebut (Banjarnegara dan Wonosobo) yang mau berfikir dan berangan-angan menjadikan Dieng sederajat dengan Genting Highland? Sudah saatnya kita memiliki objek wisata berkelas dunia.

Heni Purwono, Mahasiswa Magister Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro. Peserta Student Exchange Aktivis Mahasiswa Depdiknas ke Malaysia

Sumber:
http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content&task=view&id=604
14 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar